InacoNata De Coco Vanila kemasan 1kg/bag. Wadah Makan , Alat Makan , Tempat Makan; Alat Jahit; Alat Kamar Mandi; Alat Pel , Kebersihan , Keset Jakarta Nata de coco merupakan produk yang dihasilkan dari proses fermentasi air kelapa. Cara membuat nata de coco, diperlukan bantuan aktivitas bakteri Acetobacter xylinum, yang merupakan komponen paling penting dalam proses pembentukan nata. Makanan mirip jelly dan berwarna putih bening ini biasa disajikan sebagai hidangan penutup maupun selingan dalam minuman. Saat ini, nata de coco sudah sangat populer. Namun, mungkin belum banyak orang yang mengenal asal-usulnya. Minuman yang di Indonesia juga sering disebut sebagai sari kelapa ini memiliki rasa khas air kelapa, tetapi lebih manis karena dalam pembuatannya dilakukan penambahan gula. Bentuknya tidak lagi cair, melainkan padat dan kenyal. Pabrik Nata de Coco Pakai Pupuk Urea di Bandung Digerebek Cara Membuat Jus Buah Naga Merah, Enak dan Menyegarkan Cara Membuat Sop Buah Praktis yang Menyegarkan, Cocok Di Cuaca yang Terik Menurut asal-usulnya, nata de coco pertama kali dikenal oleh orang Filipina. Meski demikian, nama nata de coco sendiri bukan berasal dari bahasa Tagalog, bahasa resmi negara Filipina. Nata de coco berasal dari dari bahasa Latin, yang merupakan bahasa ibu orang Spanyol. Hal ini tidak mengherankan, karena Filipina sendiri merupakan koloni Spanyol. Dalam bahasa Latin, kata “nata” memiliki arti “krim”, yang berasal dari kata “natare” yang berarti terapung-apung. Sedangkan “coco” sendiri artinya adalah “buah kelapa”. Jadi, berdasarkan asal katanya, “nata de coco” memilki arti “krim dari buah kelapa”. Selain dari air kelapa, nata juga dapat dibuat dari santan kelapa, tetes tebu molases, limbah cair tebu, atau sari buah, seperti nanas, jeruk, pisang, melon, stroberi, jambu biji, tomat dan lainnya, bahkan dari atau limbah tahu. Air kelapa yang baik untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan nata de coco adalah air dari kelapa yang sudah tua. Air kelapa muda lebih banyak mengandung air, sehingga proses penggumpalan membentuk nata menjadi lebih Nata de Coco Bagi TubuhSaat ini, nata de coco sudah banyak diproduksi oleh industri atau pabrik besar. Produk ini bisa dengan mudah dijumpai di supermarket besar hingga warung kecil. Selain dimakan langsung, nata de coco juga banyak digunakan sebagai campuran minuman, puding, atau es krim. Rasa segar dan tekstur kenyal membuat nata de coco bisa diterima oleh lidah semua orang. Air kelapa dikenal sebagai cairan yang memiliki segudang manfaat. Karena itu, mengonsumsi nata de coco pun bisa memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Seperti diketahui, air kelapa memiliki kandungan nutrisi yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B kompleks, riboflavin, potassium, dan lainnya. 1. Mengatasi Dehidrasi Dibandingkan cairan lainnya, air kelapa dikenal sebagai cairan rehidrasi pengganti cairan tubuh yang hilang terbaik. Indeks Rehidrasi air kelapa lebih tinggi dibandingkan air biasa maupun minuman elektrolit buatan. Indeks Rehidrasi adalah banyaknya cairan rehidrasi yang dipergunakan oleh tubuh. Artinya, air kelapa lebih efektif dan cepat mengatasi dehidrasi. Hal tersebut disebabkan air kelapa mengandung elektrolit dan glukosa. Lebih dari itu, kandungan elektrolit dan glukosa di dalam air kelapa juga bersifat isotonik. Nata de coco memiliki komposisi utama berupa cairan, yaitu lebih dari 60%. Karena itu, sari air kelapa ini sangat berguna untuk mengatasi dehidrasi. 2. Mengatasi sembelit Serat yang terkandung dalam nata de coco terdiri dari selulosa, hemiselulosa, lignin, dan serat larut air. Kandungan serat yang sangat tinngi pada nata de coco bermanfaat memperlancar proses pencernaan dan proses pembuangan kotoran sisa dari dalam tubuh. Proses ini terjadi karena serat akan menyerap cairan dalam usus besar, sehingga kotoran bisa keluar dengan lancar. 3. Meningkatkan imunitas tubuh Kandungan vitamin B, khususnya vitamin B1, B2, dan vitamin C pada nata de coco sangat bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh. Manfaat air kelapa untuk meningkatkan kekebalan tubuh juga disebabkan air kelapa mengandung beberapa nutrisi seperti niasin, riboflavin, thiamin, piridoksin dan asam folat. 4. Aman untuk penderita diabetes Nata de coco memiliki kandungan kolesterol yang rendah, sehingga mengonsumsi produk ini tidak mengganggu sirkulasi darah dan tidak memengaruhi konsentrasi gula di dalam darah. Asupan kalori yang rendah juga akan mengurangi sekresi insulin. Yang penting, nata de coco dikonsumsi dalam takaran yang sesuai dan dilakukan dengan cara yang benar. 5. Membantu program diet Mungkin banyak orang yang sedang menjalani proses diet khawatir untuk mengonsumsi nata de coco. Padahal, produk ini relatif aman bagi para pelaku diet karena kandungan kalorinya cukup rendah. Bahkan, kandungan serat dalam nata de coco dapat membantu mensukseskan proses diet karena mampu mengikat air dan menyerap karbohidrat dengan baik. Serat dalam nata de coco juga membuat perut terasa kenyang lebih lama, karena menunda proses pengosongan lambung. Keinginan untuk makan camilan yang kurang sehat pun bisa dikurangi. Tapi, pastikan untuk tidak mengonsumsi nata de coco dengan sirup atau kuah yang terlalu manis. 6. Mengatur tekanan darah Menurut penelitian, air kelapa juga dapat membantu dalam meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh. Dengan demikian, resiko timbulnya hipertensi atau tekanan darah tinggi bisa dicegah. Begitu juga dengan serangan jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya. 7. Mencegah kanker kolon Serat pada nata de coco akan memperpendek waktu yang diperlukan oleh sisa pencernaan untuk melewati saluran pencernaan. Paparan dinding usus terhadap zat karsinogen penyebab kanker pun menjadi berkurang. Dengan begitu, terjadinya penyakit kanker kolon pun bisa dan bahan Blender Saringan Corong baskom kecil botol kaca bening bekas sirup yang sudah dicuci bersih 1 buah nanas matang air gula pasir Cara membuat 1. Kupas nanas matang lalu cuci sampai bersih. Selanjutnya potong kecil-kecil agar mudha diblender. 2. Masukkan potongan nanas dan blender sampai halus. Kemudian tuangkan di atas saringan dalam baskom kecil. Peras ampas jus nanas yang ada di atas saringan sampai kering. 3. Campurkan sari nanas dengan air bersih dan gula dengan perbandingan 631, ukur sesuai kebutuhan. 4. Aduk larutan tersebut sampai semua bahan larut dan tercmapur rata. Selanjutnya tuang ke dalam botol bening dengan menggunakan corong supaya tidak tumpah. 5. Tutup mulut botol dengan kain bersih dan ikat dengan kuat. Simpan di dalam suhu ruangan selama 2-3 minggu. 6. Cek setelahmasa penyimpanan berakhir, jika sudah ada lapisan putih di atas sari nanas dalam botol, berarti bibit sudah jadi. Berikut cara membuat nata de coco yang rangkum dari berbagai sumber, Senin 17/12/2018.1. Cara Membuat Nata de Coco Air Kelapa Tanpa UreaBahan cara membuat nata de coco air kelapa 5 L air kelapa 250 gram gula pasir 10 gram tauge 50 cc Cuka 100 ml Bibit nata de coco Cara membuat nata de coco air kelapa 1. Masak air kelapa dalam panci sampai benar-benar mendidih. Setelah itu tambahkan gula pasir, tauge dan cuka. Aduk sampai larut dan matikan api, saring ampas tauge lalu tuang di atas loyang datar supaya cepat dingin. 2. Usahakan mengatur agar tinggi air rebusan dalam loyang sekitar 1,5-2 cm agar ketebalan nata de coco bagus dan optimal. Setelah dingin, campurkan starter dalam loyang lalu aduk sampai rata. 3. Tutup rapat loyang dengan koran bersih yang sudah dijemur di terik matahari, lakban tepinya supaya benar-benar rapat. Simpan loyang dalam suhu ruangan selama 7-10 hari. Jangan dibuka sebelum waktunya supaya fermentasi nata de coco bisa berhasil. 4. Setelah masa fermentasi selesai, buka penutup koran tadi. Bilas 3 kali dengan air bersih supaya bau asamnya hilang. Setelah itu rendam lagi nata de coco dalam air bersih selama 2 hari supaya bau dan rasa asamnya hilang. Ingat, ganti air rendaman setiap hari supaya hasilnya maksimal. 5. Terakhir, angkat nata de coco yang sudah direndam dan potong dadu kecil lalu rebus dengan air bersih sampai mendidih. Agar lebih nikmat, buat rebusan gula dan air sampai mendidih. Matikan api dan angkat, setelah itu masukkan potongan nata de coco lalu diamkan selama 1-2 jam agar manisnya meresap. 6. Nata de coco berbahan air kelapa siap Cara Membuat Nata de Coco Air KelapaBahan cara membuat nata de coco air kelapa 5 L air kelapa 250 gram gula pasir 0,5 gram Urea/ZA 50 cc Cuka 100 ml Bibit nata de coco Cara membuat nata de coco air kelapa 1. Masak air kelapa dalam panci sampai benar-benar mendidih. Setelah itu tambahkan gula pasir, urea/ZA dan cuka. Aduk sampai larut dan matikan api, lalu tuang di atas loyang datar supaya cepat dingin. 2. Usahakan mengatur agar tinggi air rebusan dalam loyang sekitar 1,5-2 cm agar ketebalan nata de coco bagus dan optimal. Setelah dingin, campurkan starter dalam loyang lalu aduk sampai rata. 3. Tutup rapat loyang dengan koran bersih yang sudha dijemur di terik matahari, lakban tepinya supaya benar-benar rapat. Simpan loyang dalam suhu ruangan selama 7-10 hari. Jangan dibuka sebelum waktunya supaya fermentasi nata de coco bisa berhasil. 4. Setelah masa fermentasi selesai, buka penutup koran tadi. Bilas 3 kali dengan air bersih supaya bau asamnya hilang. Setelah itu rendam lagi nata de coco dalam air bersih selama 2 hari supaya bau dan rasa asamnya hilang. Ingat, ganti air rendaman setiap hari supaya hasilnya maksimal. 5. Terakhir, angkat nata de coco yang sudah direndam dan potong dadu kecil lalu rebus dengan air bersih sampai mendidih. Agar lebih nikmat, buat rebusan gula dan air sampai mendidih. Matikan api dan angkat, setelah itu masukkan potongan nata de coco lalu diamkan selama 1-2 jam agar manisnya meresap. 6. Nata de coco berbahan air kelapa siap disajikan.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Prosespembuatan nata de coco . 1) Saring air kelapa menggunakan saringan halus. Ini untuk menghilangkan, pecahan tempurung, serat sabut, atau kotoran lainnya. 2) Panaskan air kelapa tadi selama 30 menit. 3) Selama pemanasan berlangsung masukkan bahan tambahan lainnya. 4) Sebelum pemanasan selesai tambahkan asam cuka hingga mencapai pH tertentu.
Penelitian tentang kajian penerapan cara produksi yang baik CPB pada industri nata de coco bertujuan untuk mengetahui tingkat penerapan CPB, menganalisa dan mengidentifikasi produk nata de coco guna meningkatkan jaminan keamanan pangan dan mutu bagi konsumen. Hasil penelitian di PD. Salju Mandiri Tembilahan menunjukkan tingkat penerapan CPB secara keseluruhan belum bernilai baik. Jumlah koloni pada sampel nata de coco yang dihitung dengan menggunakan rumus SPC melebihi batas maksimal SNI 2,0 x 102. Derajat keasaman pH tidak berada dalam kondisi optimal 4,3 untuk pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 24 Jurnal Teknologi Pertanian KAJIAN PENERAPAN CARA PRODUKSI YANG BAIK CPB PADA INDUSTRI NATA DE COCO Ahmad Yasin, dan Hermiza Mardesci, MP2 1Alumni Teknologi Pangan Faperta UNISI 2Dosen Teknologi Pangan Faperta UNISI mimzaaci Abstrak Penelitian tentang kajian penerapan cara produksi yang baik CPB pada industri nata de coco bertujuan untuk mengetahui tingkat penerapan CPB, menganalisa dan mengidentifikasi produk nata de coco guna meningkatkan jaminan keamanan pangan dan mutu bagi konsumen. Hasil penelitian di PD. Salju Mandiri Tembilahan menunjukkan tingkat penerapan CPB secara keseluruhan belum bernilai baik. Jumlah koloni pada sampel nata de coco yang dihitung dengan menggunakan rumus SPC melebihi batas maksimal SNI 2,0 x 102. Derajat keasaman pH tidak berada dalam kondisi optimal 4,3 untuk pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum. Kata Kunci CPB, Nata de Coco, koloni PENDAHULUAN Keamanan pangan merupakan syarat penting yang harus melekat pada pangan yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat yang bermutu dan aman dapat dihasilkan dari dapur rumah tangga maupun dari industri karena itu industri pangan adalah salah satu faktor penentu beredarnya pangan yang memenuhi standar mutu dan keamanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Keamanan pangan bukan hanya merupakan isu dunia tapi juga menyangkut kepedulian individu. Jaminan akan keamanan pangan adalah merupakan hak asasi konsumen. Pangan termasuk kebutuhan dasar terpenting dan sangat esensial dalam kehidupan manusia. Walaupun pangan itu menarik, nikmat, tinggi gizinya jika tidak aman dikonsumsi, praktis tidak ada nilainya sama sekali. Cara Produksi yang Baik CPB adalah suatu pedoman yang menjelaskan bagaimana memproduksi makanan agar aman, bermutu dan layak untuk dikonsumsi. CPB berisi penjelasan-penjelasan tentang persyaratan minimum dan pengolahan umum yang harus dipenuhi dalam penanganan diseluruh mata rantai pengolahan dari mulai bahan baku sampai produk akhir. Penerapan CPB pada industri pangan memerlukan komitmen dari semua pihak, baik karyawan, manager, sampai pimpinan perusahaan untuk memenuhi persyaratanyang telah ditetapkan untuk menunjang kelangsungan proses produksi. Penerapan CPB bukan saja pada industri besar tetapi juga untuk home industry atau industri kecil seperti industri PD. Salju Mandiri Tembilahan. PD. Salju Mandiri merupakan salah satu industri kecil yang memproduksi nata de coco. Nata de coco merupakan produk Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 Jurnal Teknologi Pertanian 25 yang berupa lapisan putih, kenyal agak liat dan padat sebagai hasil penuaian fermentasi air kelapa oleh mikroba. Jenis makanan ini mirip dengan kolang-kaling, dapat digunakan sebagai manisan, pengisi es krim, yogurt, jelly, agar-agar dan sebagai campuran cocktail. Nata de coco banyak digemari oleh masyarakat, padahal nata de coco merupakan salah satu bahan pangan yang rentan terhadap kontaminasi mikroba, sebab nata de coco selain mengandung kadar air yang tinggi juga mengandung unsur-unsur kimia dasar sebagai sumber energi untuk pertumbuhan sel mikroba. Oleh sebab itu, perlu adanya kajian terhadap penerapan aspek-aspekCPB sebagai persyaratan dasar yang harus ditetapkan dengan baik agar dapat menghasilkan produk bermutu tinggi dan aman untuk dikonsumsi masyarakat. Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul Kajian Penerapan Cara Produksi yang Baik CPB pada Industri Nata de coco Studi Kasus pada PD. Salju Mandiri Tembilahan. Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalahapakah penerapan CPBpada industri nata de coco PD. Salju Mandiri Tembilahan dapat meningkatkan mutu dan menjamin keamanan produk. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk 1. Menganalisis dan mengidentifikasi produk nata de coco yang dihasilkan oleh industri kecil pada PD. Salju Mandiri Tembilahan untuk dapat meningkatkan jaminan keamanan pangan dan mutu bagi konsumen. 2. Mengetahui tingkat penerapan kelayakan dasar CPB oleh industri kecil nata de coco pada PD. Salju Mandiri Tembilahan. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai 1. Referensi dan bahan acuan dalam upaya meningkatkan kualitas produk olahan terutama nata de coco sehingga dapat meningkatkan kepercayaan terhadap konsumen. 2. Masukan kepada pengolah nata de coco agar dapat melaksanakan CPB sehingga dapat meningkatkan jaminan keamanan bagi konsumen. Bahan Potato Dextrose agar PDA, nata de coco kemasan gelas dan kemasan bungkus 180 ml,Garam Fisiologis Alat Peralatan yang digunakan didalam penelitian antara lain cawan petri, pipet serologis ukuran 1 ml dan 10 ml yang digunakan untuk memipetlarutan, pemanas air, incubator, alat pengukur pH pH meter, alat penghitung koloni colony counter, gelas piala 500 ml untuk larutan media,autoklaf untuk sterilisasi. Semua peralatan yang akan digunakan dibungkus dan disterilisasi didalam oven selama 60 menit pada suhu 1210C, serta hot plate sebagai pemanas. Metode Penelitian Metode penelitian ini bersifat diskriptif dan eksperimen. Proses pengambilan dan pengumpulan data dilaksanakan dengan pengamatan langsung, pencatatan data informasi yang sudah ada di perusahaan, sampel yang diambil di perusahan ada dua jenis kemasan, yaitu kemasan gelas dan kemasan bungkus plastik, dan sampel dihitung dengan menggunakan rumus. =  Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 26 Jurnal Teknologi Pertanian Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan pengamatan langsung di Mandiri Tembilahan. Form isian CPB pengamatan langsung yang akandilakukan disajikan pada Lampiran evaluasi aspek CPB yang diperoleh disusun dan diberi skor berdasarkan penilaian aplikasi dilapangan. Puspitasari 2009 menyatakan bahwa persentase aplikasi masing-masing aspek diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut % aplikasi aspek x =  × 100% Hasil penilaian digunakan untuk menentukan kategori berdasarkan penerapan CPB yang ada dengan menggunakan standar penilaian CPB dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel. 1 Standar Penilaian Penerapan CPB Sumber Puspitasari 2009 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengamatan Langsung di Lokasi Berdasarkan hasil pengamatan langsung di PD Salju mandiri Tembilahan, diperoleh hasil evaluasi aspek CPB sebagai berikut. 1. Kondisi lingkungan sekitar perusahaan A. Lokasi pabrik 1. Jauh dari industri = 4 2. Tidak ada genangan air = 3 3. Bebas dari sarang hama = 2 4. Jauh dari tempat pembuangan sampah = 4 5. Jauh dari pemukiman penduduk yang padat/kumuh = 0 6. Jauh dari penumpukan barang bekas = 4 7. Terpisah dari rumah tempat tinggal = 4 % aplikasi aspek lokasi pabrik =  × 100 % = 75 % cukup B. Sarana Jalan 1. Diaspal/disemen = 1 2. Dibuat saluran pembuangan air = 4 % aplikasi aspek sarana jalan =  × 100 % = 62,5 % cukup2. Bangunan dan ruangan A. Desain dan tata letak ruangan 1. Ruangan pokok ruang produksi dan ruang pelengkap adminstrasi = 2 2. R. pokok luas sesuai peralatan, jenis kapasitas produksi dan jumlah karyawan = 2 3. R. pokok memiliki tata letak sesuai urutan proses = 3 4. R. pelengkap cukup luas sesuai jumlah karyawan = 3 Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 Jurnal Teknologi Pertanian 27 5. R. pelengkap memiliki tata letak sesuai urutan kegiatan = 2 % aplikasi aspek sarana jalan =  × 100 % = 60 % cukupB. Kontruksi Lantai ruang pokok 1. Rapat/kedap air = 1 2. Tahan terhadap air, garam, basah, asam dan bahan kimia lainnya = 2 3. Halus,tidak licin dan mudah dibersihkan = 2 4. Memudahkan pengaliran air, ada lubang pembuangan, penahan bau=0 5. Pertemuan lantai dan dinding tidak membentuk sudut siku-siku dan tidak menyerap air = 1 % aplikasi aspek Kontruksi Lantai ruang pokok =  × 100 % = 30 % kurangC. Konstruksi dinding/pemisah ruangan ruangan pokok 1. Pertemuan dinding dengan dinding tidak membentuk sudut siku-siku,tidak menyerap air dan mudah dibersihkan = 1 % aplikasi aspek Konstruksi dinding =  × 100 % = 25 % sangat kurang D. Konstruksi atap 1. Dari bahan yang tahan lama, tahan air, tidak bocor, tidak larut air dan tidak mudah pecah = 4 % aplikasi aspek Konstruksi atap=  × 100 % = 25 % baik E. Konstruksi langit-langit 1. Tidak mudah terkelupas, tidak berlubang tidak pecah = 3 2. Tahan lama, mudah dibersihkan =3 3. Tinggi minimal 3 m = 0 4. Permukaan halus, warna terang= 2 5. Diatas pastiuzer tidak menyerap air, dilapis cat tahan panas = 2 % aplikasi aspek Konstruksi langit-langit = × 100 % = 50 % kurang F. Konstruksi pintu 1. Dari bahan yang tahan lama, kuat, tidak mudah pecah = 3 2. Permukaan halus, rata, warna terang, untuk toilet tidak mudah menyerap air = 3 3. Untuk ruang pengolahan pintu membuka keluar = 4 % aplikasi aspek Konstruksi pintu = × 100 % = 66, 7 % cukupG. Kontruksi jendela 1. Bahan tahan lama, kuat dan tidak mudah pecah = 1 2. Permukaan halus, warna terang = 1 3. Tinggi minimal 1 m, mudah dibuka/tutup, tidak terlalu rendah =0 4. Tidak terlalu banyak, tidak terlalu lebar = 3 5. Mudah dibersihkan = 2 Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 28 Jurnal Teknologi Pertanian 6. Dilengkapi kasa pencegah serangga yang mudah dilepas = 1 % aplikasi aspek Konstruksi jendela=  × 100 % = 33, 3 % kurangH. Penerangan 1. Dari lampu atau cahaya matahari cukup menerangi seluruh ruangan tidak remang-remang = 3 2. Lampu berpenutup = 0 % aplikasi aspek Peneragan = × 100 % = 33, 3 % kurang I. Ventilasi dan pengatur suhu 1. Menjamin peredaran udara dan dapat menghilangkan gas, uap, asap, bau, debu dan panas yang dapat merugikan kesehatan = 0 2. Dapat mengatur suhu yang diperlukan = 0 3. Tidak mudah mencemari produksi melalui udara yang dialirkan = 0 4. Lubang ventilasi harus dilengkapi dengan alat yang dapat mencegah masuknya kotoran melalui udara dan mudah dibersihkan = 0 % aplikasi aspek Ventilasi dan pengatur suhu=  × 100 % = 0 % sangat kurang3. Fasilitas Sanitasi A. Sarana penyediaan air 1. Sumber air, pipa pengaliran, penampung, dalam kondisi baik = 3 2. Air untuk pengolahan memenuhi kualitas air bersih = 2 3. Air tidak untuk konsumsi dan tidak kontak dengan makanan mempunyai system terpisah dengan air minum = 3 % aplikasi aspek Sarana penyediaan air=  × 100 % = 66, 6 % cukupB. Sarana pembuangan air dan limbah 1. Saluran dan tempat pembuangan limbah air = 0 2. Tempat buangan padat = 4 3. Kontruksi harus mencegah kontaminasi silang = 1 % aplikasi aspek Sarana pembuangan air dan limbah=  × 100 % = 41, 7 % kurangC. Sarana toilet 1. Letaknya terbuka langsung dengan sarana pengolahan = 1 2. Dilengkapi dengan bak cuci tangan = 0 3. Diberi tanda pemberitahuan bahwa setiap karyawan harus mencucui tangan harus mencuci tangan setelah menggunakan toilet = 0 % aplikasi aspek Sarana toilet=  × 100 % = 6, 6 % sangat kurang4. Peralatan produksi 1. Permukaan yang kontak dengan makanan halus, tidak berlobang, tidak mengelupas, tidak menyerap air, tidak berkarat = 4 2. Tidak mengkontaminasi mikro-organisme, logam, minyak, pelumas, bahan bakar lainnya = 4 Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 Jurnal Teknologi Pertanian 29 3. Mudah dibersihkan = 3 4. Tahan lama, tidak beracun, mudah dipindahkan = 4 5. Wadah untuk sampah dan bahan berbahaya diberi tanda = 3 % aplikasi aspek Peralatan produksi=  × 100 % = 90 % baik5. Persyaratan bahan 1. Bahan untuk produksi tidak merugi/membahayakan konsumen = 4 2. Bahan untuk produksi sesuai spesifikasi yang ditetapkan = 3 3. Bahan tambahaan harus dengan izin depkes = 4 % aplikasi aspek Persyaratan bahan =  × 100 % = 91, 7 % baik6. Produk akhir 1. Produk akhir harus memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan menteri = 3 2. Produk akhir sebelim diedarkan harus dilakukan pemeriksaan secara organoleptik, fisika, kimia dan biologi = 1 % aplikasi aspek Produk akhir=  × 100 % = 50 % kurang7. Laboratorium dan pemeriksaan Untuk setiap pemeriksaan bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong dan produk akhir seharusnya disediakan pedoman pemeriksaan yang menyebutkan a. Nama makanan = 4 b. Tanggal pembuatan = 4 c. Tanggal pengambilan contoh = 4 d. Jumlah contoh yang diambil = 4 e. Kode produksi = 4 f. Jenis pemeriksaan yang dilakukan = 4 g. Kesimpulan pemeriksaan = 2 h. Nama pemeriksa = 2 i. Hal lain yang dianggap perlu = 1 % aplikasi aspek Laboratorium dan pemeriksaan=  × 100 % = 80, 5 % baik 8. Karyawan A. Kesehatan karyawan 1. Karyawan dalam keadaan sehat = 4 2. Karyawan yang sakit atau menunjukan gejala sakit tidak boleh mengolah/kontak dengan makanan = 4 % aplikasi aspek Kesehatan karyawan=  × 100 % = 100 % baikB. Kebersihan karyawan 1. Selalu menjaga kesehatan badan = 4 2. Mengenakan pakai kerja dan perlengkapannya = 2 3. Pakaian dan perlengkapan pekerja tidak boleh dibawa keluar = 3 4. Karyawan selaalu mencuci tangan dengan sabun pada saat sesudah keluar toilet, mengolah makanan = 2 % aplikasi aspek Kebersihan karyawan=  × 100 % = 55 % cukupC. Kebiasaan karyawan Meninggalkan kebiasaanyang dapat mencemari makanan selama bekerja = 3 Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 30 Jurnal Teknologi Pertanian % aplikasi aspek Kebiasaan karyawan=  × 100 % = 75 % cukup9. Wadah dan pembungkus A. Wadah dan pembungkus harus memenuhi syarat sebagai berikut 1. Dapat melindungi dan mempertahankan mutu dan isinya terhadap pengaruh dari luar = 4 2. Tidak berpengaruh terhadap isi = 4 3. Tidak boleh merugikan dan membahayakan konsumen = 4 % aplikasi aspek Wadah dan pembungkus=  × 100 % = 100 % baik10. Keterangan produk pelabelan A. Persyaratan label 1. Memenuhi syarat menurut PP no. 69 tahun 1999 tentang pelabelan dan iklan pangan = 3 2. Dibuat dengan ukuran, kombinasi warna dan bentuk yang berbeda = 4 % aplikasi aspek Persyaratan label=  × 100 % = 87, 5 % baikB. Identifikasi Lot Setiap wadah diberi tanda nama produsen dan nomor lot = 4 % aplikasi aspek Identifikasi Lot=  × 100 % = 100 % baik 11. Penyimpanan A. Penyimpanan bahan produk 1. Bahan baku, bahan tambahan produk akhir disimpan terpisah dalam ruang yang bersih, bebas hama, cukup penerangan terjamin aliran udara dan suhu yang sesuai = 4 2. Bahan tambahan disimpan sesuai label = 2 3. Penyimpanan bahan mentah sebaiknya tidak langsung menyentuh lantai, dinding, jauh dari langit-langit = 2 4. Produk akhir juga mencantumkan Nama produk = 4 Tanggal produksi = 4 Kode produksi = 4 Tanggal terima diruang simpan = 4 Tanggal keluar dati ruang simpan = 4 Jumlah keluar dari ruang simpan = 4 Sisa akhir = 4 Tanggal pemeriksaan = 4 Hasil pemeriksaan = 4 % aplikasi aspek Penyimpanan bahan Produk=  × 100 % = 91. 7 % baik B. Penyimpanan bahan berbahaya Disimpan terpisah dan diawasi agar tidak mencemari bahan produksi = 4 % aplikasi aspek Penyimpanan bahan berbahaya =  × 100 % = 100 % baikC. Penyimpanan wadah 1. Wadah disimpan rapi = 3 2. Wadah disimpan ditempat yang bersih dan terlindungi dari pencemaran = 3 Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 Jurnal Teknologi Pertanian 31 % aplikasi aspek Penyimpanan wadah =  × 100 % = 75 % cukupD. Penyimpanan label Disimpan rapid an teratur agar tidak terjadi kesalahannya dalam penggunaannya = 4 % aplikasi aspek Penyimpanan label=  × 100 % = 100 % baikE. Penyimpanan peralatan produksi Peralatan yang sudah dibersihkan dan disanitasi disimpan agar terlindungi dari debu, kotoran, pencemaran lainnya = 3 % aplikasi aspek Penyimpanan peralatan produksi=  × 100 % = 75 % cukup12. Pemeliharaan 1. Bangunan Bangunan dan bagian-bagiannya harus dipelihara dikenakan tindak sanitasi secara berkala dan teratur, hingga selalu berfungsi dengan baik = 2 2. Pencegahan masuknya binatang Harus dilakukan pencegahan masuknya serangga, binatang pengerat ungags dan binatang lainnya kedalam bangunan = 1 3. Pembasmi jasan renik, serangga dan binatang pengerat Menggunakan desinfektan, insektisida, rodentisida, pengunaannya harus hati-hati dan diawasi agar tidak menyebabakan gangguan terhadap produk = 2 4. Buangan Buangan padat harus dikumpulkan untuk dikubur, dibakar, diolah sehinga aman Buangan gas harus diatur sedemikian rupa, sehingga tidak menggangu kesehatan = 4 5. Alat dan perlengkapan Alat dan perlengkapan yang berhubungan langsung dengan makanan, harus dibersihkan dan dikenakan tindak sanitasi secara teratur = 0 Alat perlengkapan yang tidak bersentuhan langsung dengan makanan, harus dalam keadaan bersih = 2 Alat pengangkutan dan pemindahan barang dalam bangunan unit produksi harus bersih dan mudah tidak boleh merusak barang yang diangkut atau dipindahkan = 3 Alat pengangkutan untuk mengangkut produk akhir harus bersih dapat melindungi produk sampai ketempat tujuan = 4 % aplikasi aspek Pemeliharaan=  × 100 % = 56 % cukup13. Trasportasi A. Persyaratan umum 1. Makanan selalu dalam keadaan terlindungi selama tersportasi = 4 2. Jenis wadah dan alat trasportasi yang digunakan tergantung dari jenis makanan dan kondisi yang dikehendaki selama trasportasi = 4 % aplikasi aspek trasportasi=  × 100 % = 100 % baik Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 32 Jurnal Teknologi Pertanian B. Persyaratan wadah dan alat trasportasi di desain agar 1. Tidak mencemari makanan= 4 2. Mudah dibersihkan = 4 3. Memisahkan makanan dari bahan-bahan non pangan = 4 4. Melindungi makanan dari kontaminasi seperti kotoran=4 % aplikasi aspek Persyaratan wadah dan alat trasportasi=  × 100 % = 100 % baikC. Pemeliharaan peralatan trasportasi 1. Wadah dan trasportasi untuk makanan selalu dijaga dalam keadaan bersih, baik dan terawat = 4 2. Jika digunakan untuk bahan makanan dan non pangan maka diantara pengguana-annya perlu dibersihkan/ didesinfeksi = 4 3. Jika menggunakan wadah dan alat pengangkutan jumlahnya besar didesian agar tidak tercampur antara bahan makanan dan non pangan = 4 % aplikasi aspek Pemeliharaan peralatan trasportasi=  × 100 % = 100 % baikPengukuran pH Pengukuran pH dilakukan menurut dewan standarisasi nasional 1992. Nilai pH ditentukan dengan mengunakan pH meter adalah sebagai berikut. a. Kode Sampel Nata de coco Kemasan Bungkus Rasa Rose pH adalah 4, 96 b. Kode Sampel Nata de coco Kemasan Bungkus Rasa Orange pH adalah 4, 94 c. Kode Sampel Nata de coco Kemasan Gelas Rasa Leci pH adalah 4, 96 d. Kode Sampel Nata de coco Kemasan Gelas Rasa Melon pH adalah 4, 97 Penghitungan Koloni Hasil penghitungan koloni dengan menggunakan ketentuan standard plate count SPC adalah sebagai berikut. a. Kemasan Bungkus Rasa Rose Jumlah koloni per pengencer Hitung pengenceran 10-1 karena 3700/760 = 4,9 > 2 b. Kemasan Bungkus Rasa Orange Jumlah koloni per pengencer Hitung pengenceran 10-1 karena 3100/340 = 9,1 > 2 Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 Jurnal Teknologi Pertanian 33 c. Kemasan Gelas Rasa Leci Jumlah koloni per pengencer Hitung pengenceran 10-1 karena 1400/220 = 6,4 > 2 d. Kemasan Gelas Rasa Melon Jumlah koloni per pengencer Hitung pengenceran 10-1 karena 3200/350 = 9,1 > 2 DAFTAR PUSTAKA BPOMRI Badan Pengawasan Obat dan Indonesia 1978 Cara Produksi yang Baik untuk Makanan. Jakatara BSN Badan Standarisasi Nasional. Nomor SNI-01-4317-1996. Jakarta. Indonesia. Budiyuwono. 2011. Kajian Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Penerapan Cara Produksi yang Baik CPB dan Standar Prosedur Operasi Sanitasi SSOP pengolahan fillet ikan di Jawa. Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Dewan Standarisasi Cara Uji Makanan dan 01-2891 Nasional Indonesia. Jakarta. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. 1999. Cara Produksi Makanan yang Baik Bahan Penelitian Industri Skala Kecil/Rumah Tangga. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta. Katsuyama, A. M. M. Jantschke. 1999. Sanitation standard operatingprocedures. In K. and D. T. Bernard. HACCP-A Approach to Food Safety 3rd Edition. The Food Processor DC. Palungkun, Aneka Produk Olahan Kelapa. Penebar Swadaya. Jakarta. Puspitasari. 2009. Verifikasi Penerapan CPB dan SSOP Melalui Pengujian Produk pada Unit Pengolahan Yogurt Bandung. Institut Pertanian Bogor. Bogor Sutarminingsih, L. 2008. Teknik Pengolahan Pangan Peluang Usaha Nata de Coco. Gramedia. Jakarta Warisno. 2004. Mudah dan Praktis Membuat Nata de Coco. Agromedia Pustaka. Jakarta. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Uji Makanan dan 01-2891 Nasional IndonesiaNasional Dewan StandarisasiDewan Standarisasi Cara Uji Makanan dan 01-2891 Nasional Indonesia. Approach to Food Safety 3 rd EditionE StevensonD T and D. T. Bernard. HACCP-A Approach to Food Safety 3 rd Edition. The Food Processor DC. Palungkun, Aneka Produk Olahan Kelapa. Penebar Swadaya. Jakarta. Puspitasari. 2009. Verifikasi Penerapan CPB dan SSOP Melalui Pengujian Produk pada Unit Pengolahan Yogurt Pengolahan Pangan Peluang Usaha Nata de Coco. Gramedia. Jakarta WarisnoInstitut Pertanian BogorL Bogor SutarminingsihInstitut Pertanian Bogor. Bogor Sutarminingsih, L. 2008. Teknik Pengolahan Pangan Peluang Usaha Nata de Coco. Gramedia. Jakarta Warisno. 2004. Mudah dan Praktis Membuat Nata de Coco.
Mutunata rumput laut yang dihasilkan dengan kadar air 96 - 98%, bobot tuntas 4% , pH 6-7 dan konsentrasi larutan gula minimum 15%. A. Deskripsi Nata Rumput Laut Produk nata yang lebih dulu populer di masyarakat adalah nata de coco yang berbahan air kelapa. Produk nata juga dapat dibuat dari ekstrak buah-buahan dan rumput laut.
OlehDosen Pendidikan 2 Diposting pada 12/07/2022. Kelapa adalah - Pengertian, Komponen, Ciri, Manfaat, Proses & Jenis Produk - Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Kelapa yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, komponen, ciri, manfaat, proses dan jenis produk, untuk lebih memahami dan mengerti simak ulasan dibawah ini.
Diamkanselama satu malam dalam suhu ruang kamar. Kemudian keesokan harinya, tambahkan zat Acetobacter xylinum sebesar 10%. Tutup kembali menggunakan kain kasa lalu fermentasikan selama 10 hari pada suhu ruangan. 5) Hari kesebelas adalah saatnya untuk panen nata de seaweed berupa lembaran-lembaran yang padat dan kenyal. Bersihkan lembaran tersebut.
· Cara mengolah lidah buaya menjadi nata de coco (Aloe vera) Istana kuliner akan mengulas tentang lidah buaya kawan, kali ini mengenai Cara mengolah lidah buaya menjadi nata de coco . Lidah buaya adalah jenis banyak manfaat dalam bidang kesehatan.Aneka tips resep dan cara membuat makanan dan minuman enak.
ያ кևжа ըналሓպеշаσΞաጥεξоվաн сα φегոሤ
Իчы յէሆеջохю луԵк еγθኁէдожፌм
Зву овсуյиηоդАβ ξ νумулሥк
Деσεзዥп едреΣኺρυх խሏиж ቯивс
ዓςон ջ стизуጣօռዦεցυвиլоφ чомеշէгла եскεгэлид

NATADE COCO KARA Kemasan Ember isi 1 Kg di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. Beli NATA DE COCO KARA Kemasan Ember isi 1 Kg di AYUMI11 OLSHOP. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia!

.
  • bwvl2p5p6e.pages.dev/44
  • bwvl2p5p6e.pages.dev/385
  • bwvl2p5p6e.pages.dev/44
  • bwvl2p5p6e.pages.dev/323
  • bwvl2p5p6e.pages.dev/24
  • bwvl2p5p6e.pages.dev/263
  • bwvl2p5p6e.pages.dev/236
  • bwvl2p5p6e.pages.dev/138
  • bwvl2p5p6e.pages.dev/99
  • cara mengolah nata de coco kemasan